Tauliah Rawatan Alternatif

Tauliah Rawatan Alternatif

Oleh: Sdr ROKIMAN SHAH BIN HARON

Comments Off

RAWATAN BEKAM (AL HIJAMAH)


.

A. APA ITU BEKAM (AL HIJAMAH)

Bekam ialah perkataan Melayu untuk proses pengeluaran darah kotor (toksin) dari badan melalui permukaan kulit. Bahasa Arab pula ialah Al-Hijamah yaitu membuang darah kotor dengan tujuan membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh. Inilah salah satu cara DETOKSIFIKASI yang berkean serta selamat dengan tiada kesan sampingan. Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh karena itu banyak toksik berkumpul disitu.

Berbekam sangat berkesan untuk melegakan atau menghapuskan kesakitan, memulihkan fungsi tubuh badan serta memberi seribu harapan pada pesakit untuk terus berikhtiar mendapat rawatan.

Sejak Zaman mesir kuno lagi kaedah berbekam menjadi amalan bagi penyembuhan pelbagai penyakit, seperti sawan (epilepsy) angin ahmal (stroke), hinggalah ke penyakit yang ringan seperti masalah kulit dan letih – lesu. Perawatan ini tidak perlu diragukan lagi karena berpandukan hadits – hadits yang banyak menerangkan kebaikan bagi orang yang mengamalkan bekam.

Nabi Muhammad Saw merupakan insane yang pertama dibekam para Malaikat dengan perintah Allah Swt sebelum Isra. Penjelasan dalam hadits Riwayat Ibnu Majah menerusi Katzir bin Salim :

Selama Aku Berjalan pada malam Isra bersama para Malaikat, Mereka selalu berkata “Hai Muhammad, Suruhlah Ummatmu berbekam”

B. MENGAPA HARUS BERBEKAM

Tubuh yang sehat dan minda yang cergas adalah factor penting dlam hidup seorang individu demi melaksanakan tanggungjawab kehidupan mereka. Tetapi jika terdapat terlalu banyak toksid dalam badan, ini akan menyebabkan statis darah atau penyumbatan darah, dimana system darah tidak berjalan dengan lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit akan menggangu kesehatan baik fisik maupun mental seseorang. Akibatnya Orang tersebut akan terasa malas, murung, sering mengeluh kurang sehat, mudah bosan, dan selalu terasa tertekan. Jika ditambah lagi dengan angin yang susah dikeluarkan, maka akan berakibat si Pesakit tergangu emosinya sehingga perlu mendapat perawatan kejiwaan.

Statis darah mesti dikeluarkan melalui cara apa sekalipun, malangnya obat-obat allopaty tidak dapat bertindak demikian. Jadi kita mesti mencari rawatan alternative yang dapat bertindak mengeluarkan toksid itu dengan secepatnya supaya badan pesakit tidak lemah dan diserang penyakit. Salah satu rawatan yang paling berkesan ialah dengan berbekam dan disinergikan dengan Penawar-penawar herba Al Wahida (HPA).

Setiap bulan dalam kalender Islam diharuskan berbekam, bermula dari 15hb hingga 21 setiap bulan. Rasulullah Saw memuji orang yang berbekam “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan”. Allah Swt mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun yaitu bulan Ramadhan untuk mensucikan Rohani dengan ber-Shaum. Jadi wajarlah kita mensucikan Jasmani kita dengan Berbekam, sebagai persiapan dalam menyambut Ramadhan. Maka barulah kita dapat mengimbangi tenaga kehidupan kita sebagai seorang Muslim yang mentaati Perintah Allah dan Rasul-Nya.

C. PERKARA-PERKARA YANG PERLU DIKETAHUI DALAM BERBEKAM

Bagi siapa yang ingin mejadikan proses bekam sebagai suatu bidang kerjanya, yang dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit dan juga sebagai proses amalan bagi pencegahan pelbagai penyakit khusus untuk masyarakat umum dan juga untuk anggota keluarga sendiri, harus mengetahui perkara-perkara pokok/azas sebelum melakuan perawatan bekam sebagai menunaikan tuntutan fardlu kifayah. Adapun Azas perawatan berbekam adalah sebagai berikut :

1. Perlu Belajar dan mengetahui berbagai penyakit kronik dan ringan
2. Perlu mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan modern yang mengandungi dadah terkawal dan terjadual.
3. Harus mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fizikal penyakit dan kaedah Naturopathy, Iridologi, Tradisioal dan lain-lain.
4. Harus bijak mestabilkan dan mengawal emosi, mental dan memahami kodisi jiwa Pesakit.
5. Mampu memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota keluarga pesakit dengan melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.
6. Mau berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat pesakit.
7. Ketelitian dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai penyakit sebelum pesakit dibekam amat dipelukan supaya tidak berlaku perkara yang tidak diingini.
8. Kasus pendarahan yang terlalu banyak dan tanpa henti atau luka yang dalam hingga menjadi cedera. Sekiranya perkara ini berlaku ia menjadi kesalahan si Perawat, yang bisa di dakwa oleh si Pesakit dan anggota keluarganya.
9. Praktik bekam harus melalui pelatihan formal dan praktikal yang mencukupi dari masa ke masa dengan bimbingan dari mereka yang telah berpengalaman.
10. Janganlah sekali-kali membekam, jika diri sendiri belum pernah dibekam
11. Bagi Pemula jangan sekali-kali melakukan bekam tanpa pengawsan dari seorang yang telah ahli.
12. Sebelum melakukan bekam diupayakan untuk pemeriksaan awal yaitu pengukuran tahap glukosa dalam darah dan kencing, tahap tekanan darah, serta denyut nadi pesakit juga selepas dibekam.
13. Obat-obatan yang telah dan sedang dikonsumsi oleh pesakit kronik juga perlu dijelaskan supaya tidak timbul masalah sewaktu dibekam.
14. Kemahiran menggunakan peralatan kedokteran modern.

D. PERALATAN BEKAM

Pada zaman Rasulullah , beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa diberi makan jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara berbekamnya.
Adajuga yang menggunakan buluh, tapi ini semua memerlukan api untuk menguapkan bekas-bekas tadi untuk mendapat vacum. Hari ini peralatan yang digunakan sesuai dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para Dokter di rumah sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat dan pesakit serta perawat mesti dipatuhi.
Adapun peralatan yang diperlukan dalam proses berbekam adalah :

1. Cupping Set (Gelas Vakum) dan pump tangan
2. Lencet (Jarum-jarum kecil atau lancing device) atau Pisau Bedah
3. Stethoscope dan Tensimeter
4. Glukometer dan Termometer
5. Sarung Tangan (rubber gloves) dan Masker
6. Gunting dan Pisau Cukur
7. Tisue kertas yang bersih atau Kapas (steril cotton)
8. Cairan Antiseptic (minyak zaitun, but-but, alcohol/surgical spirit)
9. Plastik untuk tempat sampah.


E. WAKTU BERBEKAM YANG BAIK

Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu tengah hari (Pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh menguapkan pesakit selama ½ jam, istirahat selama 15 menit dan mulai dibekam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda :

“Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah maka itu adalah hari hari yang menyembuhkan penyakit.”

Bagi Pesakit yang memerlukan perawatan segera, sebagai seorang perawat kita mesti menolong segala upaya denga ilmu yang telah Allah anugrahkan pada kita. Berilah sentuhan-sentuhan Ilahiah serta memohon pada-Nya, karena berbekam seperti juga memakan obat hanyalah salah satu kaedah pengobatan sedangkan yang menyembuhkan adalah ALLAH, tapi karena berbekam adalah Sunnah Rasullah SAW maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya.

F. JENIS-JENIS BEKAM
Ada 2 jenis bekam yang digunakan.


1. Jenis Basah (Wet Cupping) atau Bekam Darah. Disini permukaan kulit dilukakan menggunakan lancet (jarum tajam) kemudian disekitarnya disedot untuk mengeluarkan sisa-sisa toksid dari badan. Setiap sedotan dibiarkan selama 3 - 5 menit, kemudian dibuang kotorannya. Banyak sedotan tidak lebih dari 8 kali. Darah toksid kelihatan hitam pekat dan berketul serta berbuih atau berkaca. Jarak masa utuk mengulangi bekam ditempat yang sama ialah 3 - 5 minggu. Bekas luka akan hilang dalam masa 2 - 3 hari jika diurut dengan miyak But-But dan tempatnya tidak terkena air selama 3 jam setelah berbekam.

2. Jenis Kering (Dry Cupping) atau Bekam Angin. Efeknya sama baik untuk melegakan kesakitan secara emergensi tanpa melukakan kulit. Ia amat baik bagi pesakit yang tidak tahan sakit (terkena tusuk) dan tidak boleh melihat darah. Bekam jenis ini akan kelihatan memar selama 1 atau 2 minggu. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 15 - 20 menit. Pemberian minyak But-But pada bekam ini juga untuk menghilangkan kesan memar lebih cepat.

G. KELUHAN PENYAKIT YANG UMUMNYA DAPAT DI BEKAM
Keluhan/penyakit yang umumnya dapat dibekam.

1. Penyakit Akut, seperti : batuk pilek, bronchitis acute, sakit kepala acute, gastritis acute, mual-mual dan muntah-muntah, sembelit, colli abdomen/kejang perut, dll.

2. Penyakit Chronic / Menahun, seperti : Migraen, sakit kepala, Gastritis Chronis, Hypertensi, Stroke, Gangguan hormon, Gangguan mata, Allergic, gangguan pencernaan, rematik, asam urat, ambien, insomnia, gangguan pernapasan, ganguan syaraf dan otot, dll.



H. ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM

Orang yang tidak boleh dibekam :

1. Orang tua yang sakit parah dan tanpa upaya
2. Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit,
3. Pada perut mereka yang baru habis makan (makanan berat),
4. Pada perut ibu yang mengandung,
5. Pasien dengan tensi darah rendah / kurang darah,
6. Orang yang terlalu lapar,
7. Ibu yang habis melahirkan,
8. Wanita yang sedang haid,
9. Orang yang sakit gemetaran di wajah dan kakinya,
10. .Orang yang lemah liver dan perutnya,
11. orang yang radang usus.

Perlu diperhatikan selama berbekam pasien dilarang tidur, dan setelah berbekam pasien harus menahan diri untuk tidak mandi ataupun tidur kurang lebih selama 3(tiga) jam.



I. LANGKAH KERJA BERBEKAM

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memulai praktek bekam adalah sebagai berikut :

1. Siapkan peralatan bekam dan yakinkan dalam kondisi steril
2. Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
3. Ukur Tensi Pasien, Jika tensi rendah tidak dianjurkan berbekam,
4. Pasien dalam posisi berbaring atau tengkurep,
5. Tentukan titik-titik yang akan dibekam, lumuri minyak zaitun/but-but,
6. Pasang alat bekam atau gelas vacum,
7. Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian disuntik dengan lancing,
8. Pasang kembali gelas vacuum pada titik tersebut,
9. Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas,
10. Perhatikan kondisi pasien,
11. Tanyakan pada pasien, apakah bekam dapat dilanjutkan,
12. Suntikan kembali antara 10 hingga 15 titik
13. Buka kembali daerah bekam, jika ada darah bersihkan dengan kapas / tisu yang telah ditetesi alcohol, buang pada tempat yang tersedia
14. Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,
15. bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapihkan.

J. KESIMPULAN
Berbekam adalah perobatan Islam yang Rasulullah SAW amalkan sehingga menjadi sunnah. Sejarah di dunia terutama di China , mereka adalah orang yang mengutamakan bekam. Di Eropa mereka terkenal dengan membuang darah dalam perobatan. Mengapa pula kita orang Islam yaNg sepatutnya mewarisi perobatan ini tidak mencoba memperkenalkan perawatan bekam sebagai perawatan alternatif disamping menggunakan Penawar Herba Al Wahida (HPA). Insyaallah jika kita sama sama belajar kearah yang mudah ini semoga Allah akan melahirkan keistimewaannya untuk kita lihat dan kita rasakan. Amin.

Comments are closed.